Luise Najib adalah penyanyi dan penulis lagu Pop RnB/Soul Alternative independen, yang tinggal di Yogyakarta, Indonesia. Karir bermusiknya dimulai dengan band rock bernama The Cadenzza. Mereka membuka pertunjukan untuk band dan penyanyi besar Indonesia dan memenangkan beberapa penghargaan nasional dan internasional. Dia kemudian perlahan menemukan jalannya menjadi penyanyi solo. Dia bergabung dengan The Voice Indonesia musim pertama dan meraih peringkat 3 di tim Giring. Dia kemudian bergabung dengan Char Entertainment dengan Rieka Roeslan (The Groove) sebagai mentornya dan, tak lama setelah itu, merilis single pertamanya “Cobalah Untuk Setia”.
Luise Najib bekerja dengan DJ trance Indonesia Adip Kiyoi di bawah label yang sama dengan Armin van Buuren (ASOT). Dia membuat lagu berjudul “Distance” untuk Adip Kiyoi yang dimainkan secara live oleh Armin van Buuren sendiri. Ia kemudian memulai duo folk bernama Wangi Hujan, sambil tetap bersolo karir. Namun kemudian sebuah tragedi terjadi ketika pasangan duetnya, Erwin Zubiyan, meninggal dunia dalam kecelakaan sepeda motor. Dia memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek tersebut, dan menyimpan rekaman yang mereka buat, berpikir untuk merilisnya ketika waktunya tepat. Ia kemudian bergabung dengan Yellow Management di Yogyakarta dan merilis 2 single berjudul “Love Affair” dan “Winter’s Fault”. Sangat didorong oleh hasratnya dalam bermusik dan keinginan untuk memberikan seluruh paket seninya kepada audiensnya, Luise Najib memutuskan untuk membuat konser solo pertamanya yang bertajuk “Prologue”. Konser minimalis, artistik, dan yang dibuat dengan baik akhirnya berbuah kesuksesan. Tidak lama setelah konsernya yang luar biasa, dia dihubungi oleh Double Deer Records dan tak lama kemudian resmi menjadi salah satu roster mereka.
Di bawah naungan Double Deer Records, Luise Najib merilis beberapa single berjudul “Tattooed Love”, “Blue”, ”In Your Eyes” feat. Mantra Vutura, “5AM” feat. Yosugi dan EP pertamanya “Snakes in Her Hair”. Dia menghabiskan karir musiknya yang berkembang dengan Double Deer Records selama 2 tahun, sebelum memutuskan untuk menjadi musisi independen pada tahun 2021, setelah masa pandemik Covid terjadi. “Let Me In” adalah lagu pertama yang Luise Najib rilis secara mandiri.
Luise Najib telah menunggu bertahun-tahun lamanya untuk merilis “Let Me In”. Video musiknya sebenarnya sudah dibuat di Eropa tahun 2015, yaitu sekitar 7 tahun yang lalu. Lagu yang memiliki nuansa gelap, seksi, dan romantis ini, memiliki vibe musik tahun 1990-an & awal 2000-an, dan rasanya adalah waktu yang tepat untuk merilisnya ke publik September ini, seiring dengan maraknya kembali gaya 90-an di dunia musik dan mode.
“Let Me In” menceritakan kisah keputusasaan seorang wanita karena cinta mendalam yang diabaikan kekasihnya, karena sifatnya yang tidak terduga dan dingin. Dalam lagu ini, sang wanita mengajak kekasihnya untuk membuka pintu hatinya lebih lebar, agar dia bisa masuk dan memberikan semua yang dia miliki, karena begitulah dia ketika dia mencintai. Luise Najib memberikan pesan tersirat bahwa seorang wanita pun bisa mengekspresikan perasaannya, jika dia mau.
================================================================================
INFO :
Instagram : @luisenajib