Dibalik performa band yang baik, akan selalu ada penata sound yang tak kalah penting peran nya. Adalah Dewa Edwin, perannya sebagai penata sound sudah tak diragukan lagi bagi skena musik indie Bali. Berangkat dari menjadi SE/Operator di studio recording, hingga memberanikan diri menjadi SE/Operator secara Live. Simak bincang ringan nan santai Mave dengan pria yang baru saja dikaruniai seorang putri ini.
Halo Edwin, apa kabar hari ini ? sedang sibuk apa nih ?
Baik – baik hehe, lagi ngerjain project di studio rekaman & bantuin teman – teman band Bali
Sebelum bertanya lebih jauh, boleh di ceritain dong awal menjadi sound engineer itu gimana ?
Haha mari kita bernostalgia, jadi awal mula saya terjun ke dunia SE(sound engineer) berawal dari gabung untuk menjadi team/crew disebuah band yang mempergunakan sequencer(perangkat atau aplikasi perangkat lunak yang dapat merekam, mengedit, atau memutar musik, dengan menangani catatan dan informasi kinerja dalam beberapa bentuk, biasanya MIDI atau CV / Gate, dan mungkin data audio dan otomatisasi untuk DAWs dan plug-in), dari sanalah Mang de (eks.ripperclown) member dalam band tersebut mengarahkan untuk mendalami hal ini,secara tidak langsung saya mau ga mau harus belajar tentang hal yang berbau audio. Sequencer termasuk bagian dari proses produksi sebuah karya musik & berkaitan erat dengan dunia recording. Setelah beradaptasi dalam waktu yang lumayan lama, datanglah tawaran dari pak wayan agus (tetstupid pro) untuk mengambil resiko yang lebih besar untuk berhadapan dengan dunia audio yang lebih profesional. Yaitu menjadi SE/operator di studio recording, dari sanalah cerita singkat saya berkembang hingga memberanikan diri menjadi SE/operator live entah di panggung/ di depan(FOH) dalam sebuah penampilan band teman – teman di Bali & tentunya sampai saat ini saya tidak pernah berhenti untuk belajar
Selama menjadi sound engineer apa aja sih suka dukanya ?
Sukanya sih ketika hasil sound yang dikerjakan sesuai dengan harapan saya, ketemu masalah baru & teman – teman yang lebih jago, bagi saya itulah saat saya belajar (jangan pernah malu dianggap bodoh). Kalau dukanya, hasil sound yang saya kerjakan tidak sesuai harapan apalagi beda genre/alat beda penyesuaian & beda masalah/permintaan lagi, sensasinya edan lah kalau berani mengambil resiko sebagai SE. Haha
Sejauh ini, Band yang berkerja sama dengan Edwin itu siapa aja ?
Ga tentu sih kalo harus disebutin, tergantung bandnya juga, kalau suka ama kerjaan saya, ya hayoo, klo ga kita juga ga usah maksa (kerja di dunia seni pada khususnya ga usah maruk) hehe
Oiya, mungkin ada tips & trick nya buat yang ingin belajar menjadi sound engineer ?
Kalo tips ingin jd SE, harus suka dulu dengan dunia audio/music klo udah suka pasti belajarnya lebih cepat nangkepnya. klo trick, beda SE beda cara kebiasaan dalam bekerja, jadi harus jangan pernah berhenti belajar
Selain sibuk di belakang panggung sebagai penata sound, kegiatan nya apa aja nih kalo boleh tau ?
Bergaul, ngurus clothing (rough_bali), kerja distudio rekaman (tetstupid pro) & tentunya sebagai kepala keluarga hahaha
Apa harapan Edwin untuk skena indie Bali ?
Jangan jadikan music sebagai masalah begitu juga sebaliknya, dibikin asik aja, tetap berjuang, pasti kelak menuai hasil yang masimal
Okay, Last words ?
Jangan pernah terpaksa menjalani apa yang kalian dalami, maju terus skena music indie bali!
=============================================================================
Local HeroesÂ
all teks by dedybondet photo by sarjanyom2
instagram : dewa_edwin