Setelah menggelar Konser Plantasia, konser musik untuk tanaman, Bottlesmoker merilis lagu Tortuga dalam format video. Lagu ini dijadikan sebagai single pertama untuk album ke-5 berjudul Puraka. Tortuga menceritakan tentang kondisi alam yang rusak. Bagi Angkuy & Nobie, alam khususnya hutan seharusnya menjadi rumah bagi manusia. Hutan sudah menjadi sumber kehidupan bagi kita semua dan selayaknya rumah, seharusnya kita bisa menjaganya dengan baik.
Lagu ini ditulis tahun 2019 ketika duo asal Bandung ini mempelajari tentang Forest Healing. Alam adalah bagian dari manusia, sebagian dari tubuh manusia dianggap memiliki hubungan yang personal dengan alam. Hubungan manusia dengan alam ini lah yang menjadi tema besar dari album Puraka nanti, dan Tortuga adalah bagian awal yang akan menjadi permulaan untuk Bottlesmoker mengeksplorasi energi alam pada musik.
Lagu Tortuga juga menjadi lagu pertama bagi Bottlesmoker yang memiliki lirik & vocal yang ditulis sendiri. Melibatkan Esya Swasti Sukmatia yang mengisi vokal dengan notasi penggabungan dari beberapa budaya. Keunikan lain di lagu ini adalah penggunaan lirik dari bahasa Zufrasi, Bahasa buatan hasil cipta olah frasa Rully Shabara (Senyawa, Zoo, Setabuhan dll). Rully pun terlibat dalam penerjemahan lirik yang ditulis oleh Nobie.
Tortuga diambil dari Bahasa Spanyol yang berarti kura-kura. Dalam budaya Cina, kura-kura disimbolkan sebagai animal spirit dan memiliki umur panjang. Di beberapa suku, Tortuga dijadikan sebagai personifikasi untuk “Mother Earth”. Semoga lagu dan video Tortuga bisa memberikan energi bagi manusia untuk kembali ke hutan, atau hutan yang datang ke kota dan terus menjaga keseimbangan hidup.
=======================================================================================
Instagram: @bottlesmoker
Youtube: Bottlesmoker